AMMAN: Pengadilan Yordania pada Rabu menjatuhkan hukuman penjara yang berat kepada 11 orang yang dihukum karena bergabung dengan kelompok Daesh dan merencanakan serangan terhadap gereja dan personel keamanan di kerajaan.
Tiga dari terdakwa dijatuhi hukuman in absentia setelah melakukan perjalanan ke Afghanistan pada 2019 untuk bergabung dengan kelompok itu dalam perang melawan pasukan AS dan Taliban.
Mereka tetap berhubungan dengan delapan lainnya, yang telah ditangkap sebelum serangan yang direncanakan di Yordania di bawah panji ISIS.
Target mereka termasuk pasukan keamanan dan gereja-gereja di provinsi Mafraq dan Zarqa, menurut lembar dakwaan yang dilihat oleh AFP.
Zarqa adalah rumah bagi Abu Musab al-Zarqawi, mantan pemimpin jaringan Al-Qaeda Irak yang merupakan pendahulu Daesh. Zarqawi tewas akibat serangan udara AS pada 2006.
Delapan terdakwa yang hadir di pengadilan pada hari Rabu dijatuhi hukuman antara lima dan 15 tahun, sementara mereka yang berada di Afghanistan dijatuhi hukuman sembilan tahun.
Delapan orang itu dinyatakan bersalah atas tuduhan termasuk “merencanakan untuk melakukan tindakan teroris” dan “mencoba untuk bergabung dengan kelompok bersenjata dan organisasi teroris”.
Semua terdakwa dicurigai mendukung Daesh.
Badan intelijen Yordania menemukan rencana militan dan menangkap mereka pada 2019, menurut lembar dakwaan.
Yordania, anggota koalisi pimpinan AS melawan ISIS di Suriah dan Irak, telah mengalami sejumlah serangan jihadis yang mematikan termasuk satu di bulan Desember 2016 yang menewaskan 10 orang, sebagian besar adalah personel keamanan.
Source : Pengeluaran SGP